Dulu Bertengkar Karena Air, Kini Bersatu Lewat TMMD Kodim 1311/Morowali, Berikut Penjelasan Warga

MOROWALI – Semangat gotong royong kembali membuktikan kekuatannya dalam Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1311/Morowali. Kali ini, upaya kolaborasi antara Satgas TMMD dan masyarakat Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, menghadirkan solusi untuk masalah air bersih dengan pembangunan bak air dan Mandi Cuci Kakus (MCK).

Para warga di desa ini, yang sebelumnya menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih, terlihat sangat antusias dan gembira ikut serta dalam pengerjaan proyek vital ini. Dalam setiap sentuhan kerja, baik itu menggali, memindahkan material, atau menyiapkan lahan, kehadiran Satgas TMMD TNI disambut dengan semangat yang luar biasa.

Salah seorang warga, Thamrin Sifa, merasa bahagia bisa berpartisipasi langsung dalam program TNI Manunggal Air. Ia dengan senang hati menghibahkan tanah miliknya untuk pembangunan bak air tersebut, karena ia menyadari bahwa program Manunggal Air ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Menurutnya, wilayah tersebut sangat kekurangan sumber air bersih, sehingga adanya proyek ini memberikan harapan baru bagi kehidupan sehari-hari mereka.

“Kegiatan TMMD ini sangat kami apresiasi. Kami sebagai pemilik lahan juga ikut berpartisipasi, seperti menyiapkan lahan untuk pembangunan bak air dan MCK. Kehadiran program ini benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kami mendukung sepenuhnya agar proyek ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Semoga pembangunan ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan warga,” ungkap Thamrin di Desa Bente, Kamis (20/2/2025).

Selain itu, warga Desa Bente mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas program TNI Manunggal Air ini. Sebelumnya, anak-anak sekolah harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air, dan terkadang terjadi perselisihan antarwarga akibat kelangkaan air. Kini, dengan adanya proyek TMMD yang dibangun oleh TNI, harapan mereka mulai terwujud.

“Sebelumnya, kami terkadang bertengkar dengan tetangga hanya karena masalah air. Alhamdulillah, dengan adanya program TMMD ini, kami semua sangat bersyukur,” ujar salah satu warga, Gafur dengan wajah penuh haru.

Program TMMD yang melibatkan kolaborasi antara TNI, Polri, Pemda dan masyarakat ini tidak hanya memberikan dampak fisik yang positif, tetapi juga menguatkan ikatan sosial antarwarga.

Melalui semangat gotong royong, mereka berhasil mengatasi tantangan besar bersama. Proyek Manunggal Air ini menjadi simbol nyata dari kerja keras, kebersamaan, dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, yang akan terus mengalir manfaatnya untuk masa depan yang lebih baik.

Ambalawi, 20 Februari 2025 – Sebagai upaya pemulihan pasca banjir yang melanda Desa Nipa, Sertu

Suherman Babinsa desa Nipa Posramil Ambalawi Koramil 1608-06/Wawi bersama Bhabinkamtibmas, Babintrantibum, serta warga setempat bergotong royong membersihkan saluran irigasi pertanian yang tersumbat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 20 Februari 2025, pukul 08.00 WITA, bertempat di Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Aksi ini melibatkan 25 orang petani dari beberapa kelompok tani di Desa Nipa, yaitu So Pesa, So Wawo Rasa, So Pali, So Panggo, dan So Mpungga.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolsek Ambalawi, Iptu Muhdar, Kepala Desa Nipa, Bpk. Mahfud MD, ST, Babinsa Desa Nipa, Sertu Hermansyah, Bhabinkamtibmas Desa Nipa, Aiptu Putra Rahmatullah, serta Babintrantibum Desa Nipa, Bpk. Sudirwan, turut hadir memimpin dan memberikan dukungan moral kepada warga. Kegiatan ini menjadi bukti nyata solidaritas antara aparat keamanan dan masyarakat dalam mengatasi dampak bencana banjir, dengan fokus pada pembersihan irigasi yang vital bagi kelancaran distribusi air untuk pertanian.

Sertu Hermansyah, Babinsa Desa Nipa, menyampaikan bahwa gotong royong ini sangat penting untuk memastikan saluran irigasi dapat berfungsi kembali dengan optimal, sehingga petani dapat melanjutkan kegiatan pertanian mereka tanpa hambatan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi pertanian di Desa Nipa pasca bencana banjir.