Kasrem 121/ABW Resmi Tutup TMMD Reguler Ke-124 Kodim 1206/Putussibau

Kapuas Hulu, 4 Juni 2025 – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 Tahun Anggaran 2025 di wilayah Kodim 1206/Putussibau secara resmi ditutup oleh Kepala Staf Korem 121/Alambhanawanawai (Kasrem 121/ABW), Kolonel Inf Mohamad Isnaeni, S.E., M.M., dalam sebuah upacara di Lapangan Bola Dusun Sungai Umbin, Desa Tapang Daan, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (4/6/2025).

Dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara, Kasrem 121/ABW membacakan sambutan Pangdam XII/Tanjungpura yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menyampaikan terima kasih kepada prajurit Satgas TMMD, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, serta seluruh elemen masyarakat atas dukungan dan partisipasi aktifnya selama pelaksanaan program.

“TMMD merupakan bentuk nyata kepedulian TNI terhadap masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perbatasan dengan keterbatasan akses dan infrastruktur. Ini juga menjadi wujud sinergi antara TNI dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat,” ujar Kolonel Isnaeni.

Program TMMD ke-124 yang berlangsung selama 30 hari sejak 6 Mei 2025, mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”. Kegiatan dibagi ke dalam dua kategori, yakni kegiatan fisik dan nonfisik.

Untuk kegiatan fisik, Satgas TMMD berhasil menyelesaikan pengupasan badan jalan sepanjang 8 kilometer, pembangunan tiga unit jembatan, renovasi tiga rumah tidak layak huni, serta sasaran tambahan program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) berupa pembangunan empat unit tandon air, penanaman 200 pohon, dan pembuatan satu unit MCK tiga pintu.

Sementara itu, kegiatan nonfisik meliputi penyuluhan kesehatan, ketahanan pangan, kamtibmas, pertanian, penanggulangan bencana, dan wawasan kebangsaan. Tak hanya itu, TMMD juga menghadirkan pembagian sembako dan buku bacaan bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

Menutup sambutannya, Kasrem berharap hasil-hasil pembangunan fisik dari TMMD ke-124 dapat dipelihara dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat agar tetap awet dan memberi manfaat dalam jangka panjang.

Usai upacara penutupan, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan sembako kepada warga, peninjauan pengobatan massal, bazar murah, serta pelayanan kesehatan gratis, sebelum akhirnya ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kenangan dan apresiasi atas keberhasilan program TMMD di Kapuas Hulu.

Pangdam IX/Udayana Resmi Tutup TMMD Ke-124 di Lombok Tengah

Lombok Tengah, 4 Juni 2025 – Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto secara resmi menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar di Lapangan Bhakti Puyung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Upacara penutupan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda NTB, unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, serta ratusan warga setempat. Dalam sambutannya, Pangdam IX/Udayana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan TMMD, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat di lokasi sasaran.

“TMMD merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Melalui program ini, kami membangun bukan hanya infrastruktur, tetapi juga kebersamaan dan gotong royong,” ungkap Mayjen Piek Budyakto.

Selama satu bulan pelaksanaan, Satgas TMMD berhasil menyelesaikan sejumlah sasaran fisik, di antaranya pembangunan jalan penghubung desa sepanjang 2,6 kilometer, perbaikan jembatan, dan renovasi rumah tidak layak huni. Selain itu, sasaran non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, wawasan kebangsaan, dan pelatihan keterampilan turut dilaksanakan.

Sebagai penanda resmi penutupan TMMD ke-124, dilakukan penyerahan hasil pembangunan dari Dansatgas TMMD kepada Pemerintah Daerah disaksikan Pangdam IX/Udayana dan Danrem 162/WB, serta pemukulan gong sebagai simbol berakhirnya kegiatan. Pangdam dan rombongan juga meninjau langsung lokasi pembangunan untuk melihat hasil kerja Satgas TMMD.

“Dengan berakhirnya TMMD ke-124 ini, kami berharap pembangunan yang telah dilakukan dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan mempererat hubungan antara TNI dan rakyat,” tutupnya.

Ketika TMMD Usai, Yang Tertinggal Bukan Hanya Jalan, Tapi Rasa

Di balik jalan rabat beton yang kini membelah Desa Sungai Purun Kecil, ada jejak-jejak kebersamaan yang tak tampak oleh mata. Selasa itu, 4 Juni 2025, penutupan TMMD ke-124 bukan sekadar akhir dari pekerjaan. Bagi Satgas TMMD dan warga, ini adalah perpisahan dari kisah sebulan penuh peluh, tawa, dan kebersamaan.

Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H., Dansatgas TMMD, tak bisa menyembunyikan haru. “Semua selesai tepat waktu, tapi yang paling berharga adalah ikatan batin kami dengan warga,” ujarnya. Di desa itu, para prajurit bukan sekadar pasukan berseragam—mereka jadi bagian dari keluarga.

Usai upacara, beberapa prajurit terlihat memeluk warga, mengabadikan momen dengan kamera seadanya. Ada yang duduk berdoa di surau, ada yang menyuap nasi terakhir bersama tuan rumah tempat mereka tinggal. Tak ada protokoler, tak ada barikade. Hanya manusia-manusia yang saling menguatkan.

TMMD ke-124 telah rampung. Rumah dibangun, air bersih mengalir, lahan pangan dibuka. Tapi yang paling kuat adalah kenangan. Karena saat mereka pulang ke markas, Satgas membawa lebih dari sekadar laporan kegiatan—mereka bawa rasa, bawa cerita, bawa rakyat di hati mereka.

TMMD ke-124 Mempawah Resmi Ditutup: Satgas dan Warga Sukses Wujudkan Pembangunan Desa

Mempawah – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 resmi berakhir pada Selasa, 4 Juni 2025. Bertempat di Desa Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, kegiatan ini dinyatakan selesai dengan hasil yang sesuai target, mencakup sasaran fisik dan nonfisik. Selama satu bulan, Satgas TMMD bekerja berdampingan dengan masyarakat, mewujudkan pembangunan infrastruktur dan kegiatan sosial yang bermanfaat langsung bagi warga.

Dansatgas TMMD Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H., menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan masyarakat. “Keberhasilan ini bukan hanya milik kami, tapi hasil kerja sama dan dukungan dari warga desa. Tanpa mereka, semua ini tidak akan mungkin,” katanya.

Program TMMD kali ini meliputi pembangunan rabat beton, rumah layak huni, sumur bor, serta demplot ketahanan pangan. Selain itu, dilakukan pula penyuluhan, kegiatan keagamaan, dan layanan sosial kemasyarakatan. Keberhasilan TMMD menjadi bukti bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama pembangunan desa.

Penutupan diwarnai dengan suasana haru. Sejumlah prajurit dan warga berdoa bersama serta saling berpamitan. Momen perpisahan ini menjadi penanda kuat bahwa TMMD bukan sekadar tugas, tapi juga pengalaman hidup yang membentuk ikatan emosional antara TNI dan rakyat.

TNI Pulang, Warga Rindu: TMMD Meninggalkan Jejak Kenangan di Mempawah

Mempawah — TMMD ke-124 memang sudah berakhir, tapi cerita yang tertinggal di Desa Sungai Purun Kecil akan terus hidup. Selama sebulan, para prajurit Satgas TMMD tinggal bersama warga. Mereka bukan cuma bangun jalan, rumah, atau sumur, tapi juga bangun persaudaraan.

Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H., Dansatgas TMMD, mengaku terharu melihat betapa dekatnya hubungan mereka dengan warga. “Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tapi yang paling berkesan adalah rasa kekeluargaan yang tumbuh di sini,” katanya.

Setelah upacara penutupan, banyak prajurit yang menyempatkan diri berdoa bareng, foto bareng, bahkan bercanda terakhir sebelum pamit. Ada senyum, ada peluk haru, dan tentu saja ada tanya dari warga kecil: “Kapan Bapak-bapak tentara balik lagi ke sini?”

TMMD ini bukan sekadar program, tapi pengalaman. Warga berharap program serupa terus digelar, bukan hanya untuk pembangunan, tapi untuk menghadirkan kembali rasa gotong royong yang kadang terlupa.

Karena sesungguhnya, saat TNI membangun desa, mereka juga membangun rasa percaya. Dan kepercayaan itulah yang akan jadi pondasi sejati dari kemajuan.

Kades Sungai Purun Kecil: Kami Tidak Hanya Dapat Bangunan, Tapi Harapan

Mempawah – Program TMMD Ke-124 resmi ditutup, namun kesannya akan terus terasa di Desa Sungai Purun Kecil. Kepala Desa, Zainol Bahri, menyebut kegiatan ini sebagai tonggak penting dalam perubahan desanya, baik secara fisik maupun sosial.

“Ini bukan hanya tentang rabat beton, rumah, atau sumur. Ini tentang kebersamaan. Tentang bagaimana TNI menyatu dengan masyarakat dan membangun dari hati,” kata Zainol.

Ia menilai kehadiran Satgas TMMD memberikan teladan luar biasa dalam kedisiplinan dan kerja kolektif. Dalam waktu satu bulan, desa yang sebelumnya terkendala akses jalan dan sumber air kini memiliki infrastruktur memadai. Tak hanya itu, edukasi dan kepedulian sosial menjadi warna tersendiri dalam program ini.

“Kami mendapat pelajaran berharga: membangun desa itu harus dari semangat kebersamaan. Dan itulah yang TNI hadirkan. Kami berterima kasih,” tutup Zainol.

Membangun Desa, Merajut Asa: TMMD ke-124 dan Semangat yang Tak Pernah Padam

Di bawah langit biru Sungai Purun Besar, denting langkah kaki prajurit dan senyum warga berpadu dalam satu harmoni kebersamaan. Rabu pagi, 4 Juni 2025, Lapangan Sepak Bola Sungai Purun Besar menjadi saksi bisu berakhirnya Program TMMD ke-124. Namun, bukan kesedihan yang mengisi hari itu, melainkan rasa bangga dan haru yang sulit dilukiskan.

Kolonel Kav Jacod Janes Patty, S.I.P., berdiri mewakili Pangdam XII/Tanjungpura, membacakan sambutan penuh makna. “Kita tidak hanya membangun jalan atau rumah. Kita membangun harapan. Kita tanamkan nilai kebersamaan,” ucapnya, menggema di antara semilir angin pagi.

Selama sebulan penuh, peluh prajurit dan semangat warga menyatu membentuk jalan rabat beton, rumah layak huni, sumber air bersih, dan ladang pangan. Tapi yang lebih penting, mereka menumbuhkan rasa percaya: bahwa desa bisa maju, bahwa perubahan bisa hadir, dan bahwa TNI adalah saudara, bukan sekadar penjaga.

Penutupan TMMD menjadi selebrasi kecil yang hangat. Drumband IPDN Kalbar membangkitkan semangat, simbolis kunci rumah diserahkan dengan haru, dan layanan kesehatan gratis membuka akses bagi mereka yang selama ini menunggu uluran tangan.

TMMD ke-124 di Mempawah telah usai. Tapi jejaknya tertinggal: pada jalan yang kini mulus, di rumah yang kembali berpenghuni, dan di hati rakyat yang semakin percaya bahwa mereka tidak sendiri.

TMMD ke-124 Resmi Ditutup, Kodim 1201/Mempawah Tuntaskan Beragam Proyek Fisik dan Sosial

Mempawah – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang diselenggarakan di wilayah Kodim 1201/Mempawah resmi ditutup pada Rabu, 4 Juni 2025. Penutupan kegiatan dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Sungai Purun Besar, dipimpin oleh Kasi Pers Kasrem 121/Abw Kolonel Kav Jacod Janes Patty, S.I.P., mewakili Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamalulael, S.Sos., M.Si.

Dalam sambutan tertulisnya, Pangdam XII/TPR menegaskan bahwa TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, namun juga menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan antara TNI dan rakyat. “Melalui TMMD ini, kita membangun sinergi, memperkuat semangat gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa,” ujarnya.

Adapun hasil kegiatan TMMD ke-124 meliputi pembangunan jalan rabat beton, pembangunan rumah tidak layak huni, pengeboran sumur air bersih, dan pengembangan demplot ketahanan pangan. Selain itu, masyarakat juga menerima layanan penyuluhan, pelayanan kesehatan gratis, dan berbagai kegiatan sosial.

Kegiatan penutupan juga dimeriahkan dengan pertunjukan drumband dari IPDN Kalbar, penyerahan simbolis kunci rumah RTLH, serta pelayanan kesehatan bekerja sama dengan PDS PatKLin dan Kodim 1201.

Kolonel Patty menutup kegiatan dengan menyampaikan terima kasih atas peran aktif semua pihak, khususnya masyarakat yang terlibat. “Kami harap hasil TMMD ini memberi manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan warga,” pungkasnya.

TMMD Mempawah Usai, Tapi Semangatnya Tetap Hidup di Hati Warga

Mempawah — Ada yang berbeda di Lapangan Sepak Bola Sungai Purun Besar, Rabu pagi kemarin. Ratusan warga datang, sebagian bersama anak-anak, menyaksikan penutupan TMMD ke-124. Kemeriahan terasa, tapi juga ada haru yang mengiringi momen tersebut.

Kolonel Kav Jacod Janes Patty hadir mewakili Pangdam XII/Tanjungpura. Ia menyampaikan bahwa TMMD bukan cuma proyek bangun-membangun. “Yang kita bangun bukan hanya jalan atau rumah, tapi rasa kebersamaan,” katanya dengan tegas.

Selama satu bulan, TNI dan warga bahu-membahu membuat rabat beton jalan, memperbaiki rumah tak layak huni, mengebor air bersih, dan membuat demplot pertanian. Bukan cuma fisik yang dibangun, tapi juga hati. Ada penyuluhan, pengobatan gratis, dan banyak kegiatan sosial lainnya.

Acara penutupan juga seru. Ada drumband IPDN Kalbar, penyerahan kunci rumah baru, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Warga pun antusias, bahkan banyak yang datang dari pagi buta.

TMMD ke-124 memang sudah selesai, tapi semangatnya masih terasa. Semangat gotong royong, semangat saling bantu. Karena membangun desa, bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang membangun harapan dan masa depan.

Ketika Tangan TNI dan Pemda Bersatu, Desa Pun Tumbuh dalam Harapan

Lapangan Sepak Bola Sungai Purun Besar pagi itu tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga panggung lahirnya harapan baru. Dalam suasana yang haru dan penuh kebanggaan, TMMD ke-124 resmi ditutup. Namun, bukan hanya tepuk tangan dan upacara yang menjadi sorotan. Sebuah momen simbolis terjadi ketika Bupati Mempawah, Dr. Hj. Erlina, S.H., M.H., membubuhkan tanda tangan pada dokumen penting—bukti nyata bahwa sinergi antara TNI dan Pemerintah Daerah bukanlah sekadar jargon.

Bersama Dansatgas TMMD, Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H., Bupati Erlina menegaskan bahwa pembangunan bukan hanya tugas satu pihak. “TMMD ini bukan semata pembangunan fisik. Ini tentang semangat bersama, rasa saling memiliki,” ucapnya dengan suara yang bergetar penuh emosi.

Sepanjang satu bulan, TMMD menyentuh banyak aspek: dari rabat jalan, rumah layak huni, hingga sumur bor dan ladang pangan. Tapi mungkin, yang paling penting adalah tumbuhnya kepercayaan warga—bahwa negara hadir bersama mereka, bukan hanya di atas kertas, tapi dalam wujud nyata para prajurit yang bekerja bersama di lapangan.

Saat penandatanganan dilakukan, wajah para pelajar dan warga yang hadir terlihat berseri. Bagi mereka, ini bukan hanya akhir dari sebuah program, melainkan awal dari semangat baru untuk membangun desa mereka, bersama-sama.