Arsip Kategori: TMMD

Satgas TMMD Kodim 1618/TTU Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan, Warga Antusias Ikuti Penyuluhan

Kefamenanu, NTT – Sebagai bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123, Kodim 1618/TTU tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

Bertempat di Aula Kantor Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU, Perwira Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kodim 1618/TTU, Lettu Inf Agustinus Da Costa, memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gotong royong dalam pembangunan desa.

Dalam penyuluhan tersebut, Lettu Inf Agustinus Da Costa menegaskan bahwa semangat kebangsaan adalah pilar utama dalam menjaga keutuhan NKRI. “Di era globalisasi ini, banyak tantangan yang dihadapi bangsa kita. Oleh karena itu, kita harus terus menjaga persatuan, kebersamaan, serta semangat gotong royong agar tidak mudah terpecah belah,” ujarnya.

Antusiasme warga tampak jelas saat mereka aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan pemateri. Bapak Yohanis (45), salah satu peserta, mengungkapkan rasa bangganya bisa mengikuti kegiatan ini. “Penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain membangun desa secara fisik, TNI juga membangun pemahaman kami tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa,” katanya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari sasaran non-fisik TMMD ke-123, yang bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Selain membangun ruang kelas baru di SDN Lanaus, TMMD juga hadir untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Melalui sinergi yang erat antara TNI dan masyarakat, TMMD ke-123 tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga memperkokoh ketahanan nasional dari tingkat desa.

Panas Terik Tak Surutkan Semangat Satgas TMMD Kodim 1618/TTU Bangun Desa

Kefamenanu, NTT – Teriknya matahari di siang hari tak menjadi penghalang bagi anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 1618/TTU untuk tetap bekerja keras menyelesaikan pembangunan di Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU.

Dengan penuh semangat, para prajurit TNI bersama warga terus melanjutkan pembangunan empat ruang kelas di SDN Lanaus, salah satu sasaran utama dalam program TMMD kali ini. Meski keringat bercucuran, tak ada kata menyerah bagi anggota Satgas yang berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke-123, Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto, S.E., menegaskan bahwa cuaca bukan menjadi alasan untuk mengendurkan semangat pengabdian kepada rakyat. “Kami memahami bahwa tantangan di lapangan cukup berat, terutama dengan kondisi cuaca yang panas. Namun, dengan semangat gotong royong dan tekad yang kuat, kami yakin pembangunan ini bisa selesai sesuai target,” ujarnya.

Salah seorang warga yang ikut bergotong royong, Bapak Martinus (50), mengungkapkan rasa bangganya bisa bekerja bersama TNI. “Kami sangat bersyukur dengan adanya TMMD ini. Meskipun panas terik, kami tetap semangat karena yang kami bangun ini adalah untuk masa depan anak-anak kami,” katanya.

Semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh anggota Satgas TMMD dan warga Desa Lanaus menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dapat mengatasi segala tantangan. Pembangunan ruang kelas ini diharapkan segera rampung dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Indahnya Kemanunggalan TNI dan Rakyat dalam TMMD ke-123 Kodim 1618/TTU

Kefamenanu, NTT – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Kodim 1618/TTU tak hanya sekadar menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Pemandangan kebersamaan yang penuh semangat terlihat jelas di Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU, tempat para prajurit TNI, anggota Polri, dan warga desa bahu-membahu menyelesaikan pembangunan empat ruang kelas di SDN Lanaus.

Di tengah teriknya matahari dan medan yang cukup menantang, baik personel Satgas TMMD maupun warga tetap bekerja dengan penuh antusiasme. Tidak hanya kaum pria yang berkontribusi, tetapi juga ibu-ibu yang ikut membantu dengan menyiapkan makanan dan minuman bagi para pekerja di lokasi.

Dandim 1618/TTU Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto, S.E., selaku Dansatgas TMMD, mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini. “TMMD bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kebersamaan dan rasa memiliki. Melihat antusiasme warga dalam bergotong royong bersama TNI, kami semakin yakin bahwa program ini benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga, Bapak Petrus (45), mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut terlibat dalam pembangunan ini. “Kami sangat senang bisa bekerja bersama TNI. Dengan adanya TMMD, desa kami mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak kami. Ini benar-benar bukti nyata kemanunggalan TNI dan rakyat,” katanya.

Dengan semangat gotong royong yang tinggi, pembangunan ruang kelas SDN Lanaus diperkirakan akan selesai sesuai target, memberikan harapan baru bagi generasi muda desa tersebut. TMMD ke-123 Kodim 1618/TTU tidak hanya membangun fisik, tetapi juga memperkuat persaudaraan antara TNI dan masyarakat demi kesejahteraan bersama.

Keajaiban TMMD Morowali: Rumah Tidak Layak Huni Terselesaikan dalam 14 Hari

Morowali – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1311/Morowali kembali menunjukkan hasil luar biasa. Dalam waktu hanya 14 hari, Satgas TMMD berhasil menyelesaikan 65 persen pembangunan sebuah rumah tidak layak huni (RTLH) yang terletak di Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali.

Pak Humran, salah satu warga yang rumahnya dibangun, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas bantuan yang diberikan. Rumah yang selama ini ia tempati, yang sebelumnya hampir tidak layak huni, kini hampir tuntas dikerjakan oleh Satgas TMMD.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Terima kasih kepada TNI dan Pemerintah Daerah atas bantuan ini. Semoga rumah ini bisa menjadi tempat yang lebih nyaman untuk kami sekeluarga,” ungkap Pak Humran dengan wajah penuh haru, Kamis (20/2).

Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki, yang turut meninjau langsung perkembangan pembangunan tersebut, menegaskan bahwa Satgas TMMD akan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.

Menurutnya, keberhasilan program ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan hunian yang layak dan nyaman.

“Pembangunan ini adalah wujud nyata kepedulian TNI, Polri dan pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat. Kami akan terus berusaha menyelesaikan program ini sesuai target agar rumah ini bisa segera ditempati dan dirasakan manfaatnya oleh warga,” tegas Letkol Inf Alzaki.

Program TMMD ini, yang melibatkan kolaborasi antara TNI, Polri dan masyarakat, terus memberikan dampak positif, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian lebih dalam hal pembangunan infrastruktur. Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi pondasi utama dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Strategi Efektif TMMD Kodim 1311/Morowali: Pembangunan Rumah Layak Huni Dimulai Lebih Awal

Morowali – Komitmen Kodim 1311/Morowali dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tak hanya sekadar janji. Demi memastikan target pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) dapat diselesaikan lebih cepat, Kodim 1311/Morowali menggelar Pra-TMMD selama 14 hari sebelum kegiatan resmi dibuka.

Pra-TMMD ini dilakukan sebagai langkah strategis agar proses pembangunan berjalan lebih efektif. Salah satu rumah yang menjadi sasaran utama berada di Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, di mana Satgas TMMD telah berhasil menyelesaikan 65 persen pembangunan rumah milik Pak Humran dalam waktu singkat.

Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki, menjelaskan bahwa Pra-TMMD adalah bagian dari strategi untuk mempercepat capaian program sehingga hasilnya dapat segera dirasakan masyarakat.

“Kami ingin memastikan pembangunan ini selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat. Oleh karena itu, kami melakukan Pra-TMMD selama 14 hari sebelum pembukaan resmi, sehingga saat TMMD dimulai, progres pembangunan sudah lebih dari separuh jalan,” jelas Letkol Inf Alzaki, Kamis (20/2).

Pak Humran, yang rumahnya kini hampir selesai direnovasi, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Ia mengaku senang dan terharu melihat rumahnya yang dulu nyaris roboh, kini telah berubah menjadi tempat tinggal yang jauh lebih layak.

“Saya sangat berterima kasih kepada TNI dan semua pihak yang terlibat. Dengan adanya Pra-TMMD ini, pembangunan rumah saya bisa lebih cepat selesai. Ini benar-benar berkah bagi keluarga kami,” ujar Pak Humran dengan penuh haru.

Selain pembangunan RTLH, program TMMD ke-123 di Morowali juga mencakup berbagai pembangunan infrastruktur lainnya, seperti pembuatan jalan, renovasi tempat ibadah, dan perbaikan fasilitas umum lainnya. Sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam percepatan pembangunan di wilayah ini.

Dengan strategi Pra-TMMD yang dilakukan oleh Kodim 1311/Morowali, diharapkan seluruh proyek fisik dapat selesai lebih awal, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Program TMMD bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendampingan Babinsa Klakah Lakukan Monitoring Posyandu Gerbangmas Dahlia

Lumajang, Babinsa Klakah dari Koramil 0821-05/Klakah, Serda Luthfiyullah, melaksanakan pendampingan dan monitoring terhadap pelayanan Posyandu Gerbangmas Dahlia. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Tambak Boyo, RT 027 RW 012, Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, pada Kamis (20/2/2025).

Saat dikonfirmasi, Serda Luthfiyullah menyampaikan, kegiatan pendampingan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu dan efektivitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak di wilayah.

“Kegiatan monitoring yang kami lakukan, sebagai upaya pendampingan kepada bidan desa dalam memberikan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan dasar, pemberian imunisasi, vitamin A serta edukasi mengenai pola hidup sehat bagi para orang tua. Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan sejak dini,” ujar dia.

Hadirnya 40 balita dalam kegiatan Posyandu menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap program kesehatan yang digelar.

Dalam kegiatan yang digelar tersebut, hadir Bidan Desa Klakah, Ririn Susanti, Amd.Keb, yang turut memberikan dukungan serta penjelasan mengenai pentingnya pelaksanaan posyandu sebagai upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan balita.

“Kehadiran Babinsa dalam pendampingan posyandu sangat membantu dalam mengoptimalkan pelaksanaan program kesehatan di desa kami. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat guna mendukung tumbuh kembang mereka,” pungkasnya.

Dengan adanya sinergi antara aparat keamanan dan tenaga kesehatan, diharapkan pelayanan Posyandu Gerbangmas Dahlia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di Desa Klakah. Kegiatan monitoring juga menjadi contoh baik dalam mengintegrasikan peran serta berbagai pihak demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. (Pendim0821)

Sinergi Babinsa dan Masyarakat: Bersihkan Jalan dan Selokan Demi Lingkungan Nyaman

Lumajang, Upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman, Babinsa Gucialit Koramil 0821-04/Gucialit bersama warga setempat menggelar kerja bakti pemberfsihan kedua sisi jalan dan selokan di area Dusun Sidomakmur, RT 004/RW 004, Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (20/2/2025).

Dalam kesempatan itu, Serda Mohammad Agus Arifin menyatakan, bahwa keikutsertaan Babinsa tidak hanya sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan.

“Dengan ini, disamping sebagai bentuk sinergi juga sebagai sarana mempererat silaturrahmi bersama warga juga sebagai bentuk edukasi kepada warga untuk peduli terhadap lingkungan.” kata dia.

Ia menambahkan, kegiatan itu tidak hanya memperbaiki tampilan fisik lingkungan dusun, tetapi juga menguatkan tali persaudaraan dan sinergi antara aparat keamanan dengan masyarakat. Melalui kerja bakti, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat dan berdampak positif terhadap kualitas hidup warga.

Sementara itu, Kepala Dusun Sidomakmur, Sunarto, partisipasi aktif Babinsa telah memberikan contoh dan motivasi kepada warga untuk menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggal mereka.

“Kolaborasi antara aparat dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Semangat gotong royong yang terlihat hari ini, diharapkan dapat terus terjaga di masa mendatang,” ujarnya.

Dengan selesainya kegiatan itu, diharapkan momentum tersebut dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih asri dan bersih, sekaligus mempererat hubungan antarwarga melalui kegiatan positif berbasis gotong royong. (Pendim0821)

Kerahkan 15 alat berat TMMD-123 di Morowali Bangun Jalan Untuk Masyarakat

MOROWALI – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-123 Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Kodim 1311/Morowali resmi dibuka dalam sebuah upacara yang digelar di lapangan Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, pada Rabu (20/2).

Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki, S.E., M.M., M.B.A., M.M.A.S., menyampaikan bahwa pelaksanaan TMMD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur TNI, Pemerintah Daerah, Polri, serta masyarakat. Program ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang membutuhkan.

Salah satu proyek fisik utama dalam TMMD Ke-123 ini adalah pembukaan jalan sepanjang 9,6 kilometer dengan lebar 24 meter. Untuk mendukung kelancaran pekerjaan tersebut, sebanyak 15 unit alat berat dikerahkan ke lokasi guna memastikan pekerjaan berjalan efektif dan sesuai target.

“Pembangunan jalan ini diharapkan dapat mendukung perindustrian hasil pertanian masyarakat antar desa. Selain itu, jalan ini juga akan menghubungkan delapan desa di Morowali serta membuka akses menuju tiga titik wisata utama, yakni air terjun Ipi, air terjun Sakita, dan air terjun Bente,” ujar Letkol Alzaki.

Selain pembangunan infrastruktur, program TMMD juga mencakup kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan wawasan kebangsaan, serta pelatihan keterampilan bagi masyarakat setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan adanya program TMMD ini, diharapkan akses transportasi masyarakat menjadi lebih mudah, perekonomian meningkat, serta kesejahteraan warga Morowali semakin membaik. TNI bersama seluruh elemen masyarakat berkomitmen untuk terus bersinergi dalam membangun daerah demi kesejahteraan bersama.

Dulu Bertengkar Karena Air, Kini Bersatu Lewat TMMD Kodim 1311/Morowali, Berikut Penjelasan Warga

MOROWALI – Semangat gotong royong kembali membuktikan kekuatannya dalam Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1311/Morowali. Kali ini, upaya kolaborasi antara Satgas TMMD dan masyarakat Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, menghadirkan solusi untuk masalah air bersih dengan pembangunan bak air dan Mandi Cuci Kakus (MCK).

Para warga di desa ini, yang sebelumnya menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih, terlihat sangat antusias dan gembira ikut serta dalam pengerjaan proyek vital ini. Dalam setiap sentuhan kerja, baik itu menggali, memindahkan material, atau menyiapkan lahan, kehadiran Satgas TMMD TNI disambut dengan semangat yang luar biasa.

Salah seorang warga, Thamrin Sifa, merasa bahagia bisa berpartisipasi langsung dalam program TNI Manunggal Air. Ia dengan senang hati menghibahkan tanah miliknya untuk pembangunan bak air tersebut, karena ia menyadari bahwa program Manunggal Air ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Menurutnya, wilayah tersebut sangat kekurangan sumber air bersih, sehingga adanya proyek ini memberikan harapan baru bagi kehidupan sehari-hari mereka.

“Kegiatan TMMD ini sangat kami apresiasi. Kami sebagai pemilik lahan juga ikut berpartisipasi, seperti menyiapkan lahan untuk pembangunan bak air dan MCK. Kehadiran program ini benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kami mendukung sepenuhnya agar proyek ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Semoga pembangunan ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan warga,” ungkap Thamrin di Desa Bente, Kamis (20/2/2025).

Selain itu, warga Desa Bente mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas program TNI Manunggal Air ini. Sebelumnya, anak-anak sekolah harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air, dan terkadang terjadi perselisihan antarwarga akibat kelangkaan air. Kini, dengan adanya proyek TMMD yang dibangun oleh TNI, harapan mereka mulai terwujud.

“Sebelumnya, kami terkadang bertengkar dengan tetangga hanya karena masalah air. Alhamdulillah, dengan adanya program TMMD ini, kami semua sangat bersyukur,” ujar salah satu warga, Gafur dengan wajah penuh haru.

Program TMMD yang melibatkan kolaborasi antara TNI, Polri, Pemda dan masyarakat ini tidak hanya memberikan dampak fisik yang positif, tetapi juga menguatkan ikatan sosial antarwarga.

Melalui semangat gotong royong, mereka berhasil mengatasi tantangan besar bersama. Proyek Manunggal Air ini menjadi simbol nyata dari kerja keras, kebersamaan, dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, yang akan terus mengalir manfaatnya untuk masa depan yang lebih baik.

TMMD Ke-123 Kodim 1311/Morowali: 15 Alat Berat Dikerahkan, Jalan Penghubung 8 Desa Segera Terwujud

MOROWALI – Kodim 1311/Morowali semakin menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur bagi masyarakat melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-123 Tahun Anggaran 2025. Program ini resmi dimulai dengan upacara pembukaan yang berlangsung di lapangan Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, pada Rabu (20/2).

Sebagai bagian dari proyek utama, Satgas TMMD Kodim 1311/Morowali menargetkan pembukaan jalan sepanjang 9,6 kilometer dengan lebar 24 meter yang akan menjadi akses vital bagi masyarakat. Demi mempercepat pengerjaan, sebanyak 15 unit alat berat dikerahkan ke lokasi proyek untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan sesuai target waktu yang ditentukan.

Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Alzaki, S.E., M.M., M.B.A., M.M.A.S., menyatakan bahwa pembangunan jalan ini memiliki dampak besar bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat.

“Jalan ini akan menghubungkan delapan desa di Morowali serta membuka akses menuju tiga titik wisata utama, yakni Air Terjun Ipi, Air Terjun Sakita, dan Air Terjun Bente. Selain itu, jalur ini akan mempercepat distribusi hasil pertanian dan industri masyarakat antar desa, sehingga meningkatkan kesejahteraan warga,” ungkap Letkol Alzaki.

Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, program TMMD juga mencakup berbagai kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan wawasan kebangsaan, serta pelatihan keterampilan bagi masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar pembangunan yang dilakukan bisa berdampak dalam jangka panjang.

Masyarakat setempat menyambut gembira pembangunan jalan ini. Salah satu warga Desa Bente, Pak Rahman, mengungkapkan bahwa jalan baru ini akan mempermudah aktivitas sehari-hari warga, terutama petani dan pedagang yang selama ini mengalami kesulitan akses.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan ini. Semoga bisa cepat selesai, karena selama ini kami harus menempuh jalan yang sulit untuk menjual hasil pertanian ke desa lain,” ujarnya penuh harap.

Dengan sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat, program TMMD Ke-123 di Morowali diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi pembangunan daerah, khususnya dalam meningkatkan konektivitas antar desa dan aksesibilitas masyarakat.